Ayn Rand, Nihilisme, dan Egoisme

Oleh: Nick Manley. Teks aslinya berjudul “Ayn Rand, Nihilism, and Egoism.” Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Ameyuri Ringo.

Apakah ada hubungannya antara egoisme dan nihilisme? Apakah egoisme etis Ayn Rand merupakan salah satu bentuk dari nihilisme? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab dalam artikel ini.

Mari kita membuka dictionary.com untuk menemukan definisi dari nihilisme:

ni·hil·ism:

1. Penolakan total terhadap hukum dan institusi yang ada

2. Anarki, terorisme, atau bentuk-bentuk tindakan revolusioner lainnya.

3. kehancuran total dan mutlak, terutama terhadap dunia pada umumnya dan termasuk dirinya sendiri: nihilisme gila kekuasaan yang menandai tahun-tahun terakhir Hitler.

4. Filsafat

a. ebuah bentuk skeptisisme ekstrim: Penentangan terhadap keberadaan nyata atau kemungkinan adanya dasar objektif bagi kebenaran,

b. Ketiadaan atau ketidakadaan

5. (terkadang ditulis dengan huruf kapital di awal) prinsip-prinsip dari kelompok revolusioner Rusia yang aktif pada akhir abad ke-19, yang berpendapat bahwa lembaga-lembaga sosial dan politik yang ada harus dihancurkan untuk dapat membuka jalan bagi negara dan masyarakat baru dengan menggunakan tindakan-tindakan kekerasan seperti terorisme dan pembunuhan.

Kata nihilisme di artikel ini akan dimaksudkan sebagaimana yang ada di poin defisini “a” dan “b” di bagian filsafat. Istilah ini tentu saja tidak akan digunakan untuk menggambarkan anarkisme atau anarki.

Dictionary.com juga memiliki definisi dari egoisme:

e·go·isme:

1. kebiasaan menilai segala sesuatu hanya berdasarkan kepentingan pribadi; keegoisan (lawan dari altruisme).kebiasaan menilai segala sesuatu hanya berdasarkan kepentingan pribadi; keegoisan (selfishness) (lawan dari altruisme).

2. Kesombongan dan tinggi hati

3. Etika. Pandangan bahwa moralitas sepenuhnya bergantung pada kepentingan pribadi.

Hanya ketika memiliki nilai-nilai objektif disamakan dengan tidak mementingkan diri sendiri, maka masuk akal untuk melihat nihilisme dan egoisme sebagai hal yang sama. Seorang egois bisa saja percaya pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang divalidasi secara rasional dan lebih dari sekadar preferensi subjektif. Kepentingan pribadi tidak sama dengan tidak percaya pada apa pun. Egoisme menurut Ayn Rand mencakup kepercayaan pada realitas objektif dan moralitas.

Saya mengetahui beberapa egois yang tidak memiliki tendensi nihilisme. Mereka tetap bisa menjadi seseorang yang bijaksana dan ramah kepada semua orang. Gagasan bahwa nihilisme dan egoisme adalah hal yang sama jelas bukan merupakan hasil pengamatan secara empiris terhadap para egois di dunia nyata.

Apa implikasi dari hal ini bagi para libertarian-kiri? Haruskah kita, kaum libertarian kiri, menerima egoisme? Itu bukanlah pertanyaan yang bisa saya jawab. Itu memerlukan refleksi dan perdebatan panjang. Saya sendiri secara personal memutuskan untuk tidak memilih. Terserah jika orang lain untuk memulai perdebatan mengenai hal ini.

Jika pertanyaan di atas dijawab “ya”, maka pertanyaan berikutnya adalah egoisme jenis apa yang harus digunakan. Egoisme Rand atau Stirner? Saya akhiri artikel ini dengan sebuah pertanyaan untuk direnungkan.

Seluruh hasil publikasi didanai sepenuhnya oleh donasi. Jika kalian menyukai karya-karya kami, kalian dapat berkontribusi dengan berdonasi. Temukan petunjuk tentang cara melakukannya di halaman Dukung C4SS: https://c4ss.org/dukung-c4ss.

LikedLiked